“Kami tau, anda semua kerja hingga larut malam. Jasa anda akan sangat bermanfaat dalam pembangunan jembatan yang kokoh ini,” katanya.
Saat memberikan pemaparan SBY mengatakan, keberadaan jembatan ini diharapkan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat khususnya di Pulau Madura. SBY juga meminta Bupati dan Walikota, serta mereka yang terlibat mengembangkan kawasan Suramadu untuk berfikir kreatif kedepan dimana manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. “Pikirkan bagaimana ekonomi kreatifnya, baik dalam bidang jasa, pariwisata, industri dan lainnya. Jangan yang rutin-rutin saya. Berpikirlah jauh kedepan,” katanya.
Di Suramadu, SBY mengenakan setelan warna abu-abu dipadu celana warna gelap. SBY didampingi langsung beberapa menteri, diantaranya Joko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum, serta Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara, langsung menuju bagian jalur sepeda motor di Jembatan Suramadu.
Tanpa mengenakan helm penutup kepala, SBY langsung naik kejalur sepeda motor yang masih dalam tahap penyelesaian, kemudian menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada para pekerja yang sudah bertugas siang malam untuk menyelesaikan jembatan tersebut.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pekerja yang sudah bekerja siang dan malam untuk menyelesaikan jembatan Suramadu ini. Saya juga menyampaikan penghargaan tertinggi kepada seluruh pekerja. Betul tidak,” ujar Presiden SBY, kemudian disambut teriakan: Betuuulll!!!, dari para pekerja.
Dalam kesempatan mengunjungi dan melihat dari dekat proyek jembatan nasional Suramadu, Jumat (22/05) Presiden SBY berkesempatan, menyaksikan bagian bentang tengah jembatan yang pengerjaannya dimulai pada tahun 2003 tersebut.
Usai meninjau proyek jembatan Suramadu, rombongan Presiden SBY, Jumat (22/05) siang, langsung menuju kawasan wisata religius Ampel dan melaksanakan sholat Jumat di Masjid Ampel, Surabaya.
Pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) kini progres pembangunannya mencapai 98,81 %. Dari progres tersebut, saat ini konsentrasi pengerjaan yang dilakukan pelaksana proyek, yakni berupa finishing, baik berupa pengaspalan maupun pengecoran pada sebagian ruas untuk sepeda motor di Approach Bridge sisi Surabaya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Ir A.G Ismail MSc mengatakan, rincian dari progres terebut, meliputi di sisi Surabaya pengerjaan Causeway, pembebasan lahan dan pembangunan jalan pendekat telah mencapai 100%. Di sisi Madura, pengerjaan Causeway,dan pembebasan lahan mencapai 100%, sedangkan pembangunan jalan akses 97,80%. Pada bentang tengah, pembangunan Cable Stay 99,15% dan Approach Bridge 98,81%. “Dengan progres tersebut, Jembatan Nasional Suramadu siap diresmikan 10 Juni mendatang,” katanya.
Dikatakannya, saat ini pelaksana proyek juga tengah memasang pintu tol di kedua sisi, yakni Surabaya dan Madura. Pemasangan pintu tol tersebut adalah sebagai bentuk bahwa jembatan tersebut nantinya berupa jembatan tol.
Dari total panjang jalan akses dan jembatan 20,9 km, segmen yang memenuhi persyaratan dan spesifikasi teknis jalan tol sepanjang 6,01 km, yaitu jalan akses di sisi Surabaya 0,365 km (Km 0+000 s/d Km 0+365), Jembatan Suramadu 5,438 km dan jalan akses di sisi Madura 0,225 km (Km 0+000 s/d 0+225).
Lebihlanjut Ismail menambahkan, untuk pengerjaan finishing, agar proyek selesai sesuai yang dijadwalkan. Pelaksana proyek tengah bekerja keras untuk menyelesaikan secara safe 24 jam. Meski demikian, unsur kualitas dan estetika pada pembangunan jembatan tersebut juga tetap menjadi perhatian utama. Ini dimaksudkan agar keberadaan Jembatan Nasional Suramadu akan menjadi kembanggan bukan hanya terletak pada ukuran panjangnya, namun juga keindahannya.
Seperti diketahui, panjang total Jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan Jembatan Suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. (Tim Suramadu)
Add Comments